Sudah sekian lama ia tidak merasa kikuk seperti ini. Iya, kikuk.. Semacam saat melihat kau barang sepintas menyebabkan badannya terasa sedingin air terjun, dengan semburat merah muda yang dengan segera menyambar rupanya yang bulat telur. Tanpa sedikitpun tersamarkan.
Walau begitu, ia selalu suka saat kau menyebut namanya. Saking terkagum-kagumnya, kerap ia terlambat menjawab pertanyaan (lebih tepatnya pernyataan) karena linglung harus menjawab bagaimana dan ketika tersadar kau telah raib dari pandangan.
Kau memiliki satu kebiasaan, bertanya tanpa ingin tau jawabnya dan menjawab tanpa ingin didengar. Terlalu dingin. Sambil lalu, seakan kata-kata yang terucap tak berarti padahal di sisi lain ia tahu, yang ia junjung hanyalah kesederhanaan sebuah kata..
Yang bagimu tanpa arti, namun bermakna.