May 7, 2013

rintik hujan dengan setia mengiringi senja yang mulai turun. aku masih berada disini, di coffee shop langganan di sudut kota. kusesap perlahan mocca latte-ku, yang kali ini sengaja kupesan panas seakan aku tau hujan akan kembali mengguyur kota sore ini. seperti hari-hari sebelumnya.
aku bukan penikmat kopi ataupun coklat (entah mengapa, aku juga tak paham), tapi entah sejak kapan aku mulai menikmati mocca. mocca: belum menjadi kopi, tetapi juga tidak bisa dibilang coklat.
mengambang.
berada diantara.
mungkin itu salah satu alasan aku menyukai mocca.

kami terlalu mirip.

*********************************************************************************

(mungkin.. to be continued)

No comments:

Post a Comment